Senin, 24 Desember 2018

Review Jurnal

IMPLEMENTASI SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT DALAM PADA MANUSIA MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER 

Jurnal Sarjana Teknik Informatika Volume 1 Nomor 1, Juni 2013 e-ISSN: 2338-5197 

1. Latar Belakang
   Pentingnya kinerja organ tubuh yang ada di dalam tubuh manusia membuat manusia harus dapat menjaga kesehatan agar organ tubuh tetap bekerja dengan baik.  Jika satu organ tubuh terserang penyakit maka timbulnya penyakit ini akan menyebabkan gejala awal bagi penyakit serius lainnya. Adanya kerusakan pada organ vital  dalam tubuh yang menyebabkan suatu penyakit di dunia medis  tergolong dalam Penyakit Dalam. Dalam ilmu kedokteran Penyakit Dalam masih dapat dispesifikasikan lagi menjadi beberapa jenis sesuai organ tubuh yang berkaitan, seperti penyakit jantung yang terdiri dari penyakit jantung koroner, serangan jantung, hipertensi dan gagal jantung.
   Sistem pakar dapat diartikan sebagai sistem yang mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan oleh pakar, sehingga sistem pakar dapat menjadi asisten dari seorang pakar. Aplikasi yang dapat membantu mendiagnosa suatu penyakit berbasis pengetahuan biasa disebut kecerdasan buatan (Artificial Intelligence).  Perhitungan ketidakpastian diperlukan dalam sistem pakar untuk dapat meyakinkan pasien (user) dalam hasil diagnosa yang dihasilkan sehingga sistem pakar yang dibuat benar-benar seperti layaknya diagnosa seorang pakar atau dokter.
  Perhitungan ketidakpastian dalam sistem pakar dapat dilakukan dengan beberapa metode ketidakpastian. Salah satunya adalah dengan menggunakan metode Dempster Shafer. Metode ini dapat digunakan untuk mencari persentase kemungkinan penyakit yang diderita pasien (user) dengan mendiagnosa gejala yang dirasakan. Diharapkan dengan penggunaan metode ini dapat meminimalisirkan ketidakpastian sehingga dapat menghasilkan diagnosa yang valid.

2. Tujuan
   Tujuan penulis membuat sistem pakar ini adalah untuk dapat menangani faktor ketidakpastian dalam mendiagnosa penyakit dalam pada manusia menggunakan metode dempster shafer.

3. Metode
a. Studi pustaka, yaitu dengan mempelajari definisi
b. Wawancara dengan dokter ahli penyakit dalam untuk mendapatkan data penyakit dalam dan gejala-gejalanya serta teknik inferensi untuk memperoleh kesimpulan

4. Pembahasan
   Analisi kebutuhan user:
   1) Pasien membutuhkan adanya media konsultasi sebagai pemberi informasi tentang Penyakit Dalam, serta hasil diagnosa yang menyimpulkan penyakit yang diderita pasien, setelah pasien menginputkan gejala yang dirasakan. 
     2) Pakar membutuhkan media sebagai penyampaian informasi mengenai basis pengetahuan yang dimiliki seorang pakar agar informasi dapat disampaikan ke pasien atau user. 
   
   Analisi kebutuhan sistem:
    1) Input -> Data yang perlu di input kan dalam rancangan sistem ini adalah data penyakit, data gejala , data penyebab dan data solusi. 
     2) Output -> 
a. Hasil diagnosa yang berupa penyakit dari gejala-gejala yang telah dipilih oleh user.
b. Menampilkan nilai persentase berdasarkan perhitungan metode Dempster Shafer.
c. Memberikan solusi berdasarkan penyakit yang terdeteksi. 
     3) Proses -> Data yang akan diproses menjadi sebuah diagnosa bermula dari user saat memilih gejala yang dirasakan. Dari gejala yg dipilih sistem akan memprosesnya dengan pelacakan forward chaining untuk menelusuri yang didiagnosa dengan adanya nilai probabilitas sistem akan melakukan pencarian untuk menemukan penyakit yang diderita pasien dengan Dempster Shafer. Hasil proses berupa diagnosa nama penyakit yang kemungkinan diderita pasien (user) dengan nilai persentase nilai kepastian beserta dengan penyebab dan solusi dari penyakit yang terdeteksi tersebut. 

   Rekayasa pengetahuan merupakan suatu proses untuk mengumpulkan data-data pengetahuan terhadap kasus suatu Penyakit Dalam dengan menggunakan metode Dempster Shafer. Data pengetahuan didapat dari  beberpa cara antara lain ; pengetahuan dari seorang pakar dalam hal ini pakar internis adalah dr Niarna Lusi Sp.PD, wawancara, buku dan literatur lainnya. 

Pemodelan proses
   Diagram konteks menunjukkan satu proses saja yang mewakili dari seluruh proses, diagram konteks juga menggambarkan hubungan input dan ouput antara sistem dan kesatuan luar. 

Pemodelan data
   Model data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Entity Relationship Diagram (ERD), sarana untuk menggambarkan hubungan antar data di dalam sistem. Dimaksudkan untuk komponen-komponen himpunan suatu entitas dan himpunan relasi yang menggambarkan fakta yang digunakan sebagai kebutuhan pembuatan sistem, seperti pada Gambar 21 [15] berikut :


Implementasi
1)     Menu utama

2)     Menu konsultasi

3)     Hasil perhitungan

4)     Hasil konsultasi

5. Kelebihan jurnal
          Jurnal ini terlihat rapi dan juga lengkap sehingga memudahkan kita untuk membaca dan memahaminya.

6. Saran
          Lebih dijelaskan lagi metode dempster shafer agar lebih mudah dibaca dan dilakukan.

7. Kesimpulan
          Dari penelitian dihasilkan sebuah perangkat lunak baru yang mampu mendiagnosa penyakit dalam berdasarkan gejala yang dimasukkan dan dapat memberikan informasi tentang penyakit yang terdiagnosa. Perangkat lunak yang dihasilkan mampu mendiagnosa penyakit dalam dengan perhitungan probabilitasnya menggunakan metode Dempster Shafer, dengan menggunakan bahasa pemograman Visual Basic 6.0 yang dapat beraksi layaknya pakar internis. Sistem ini dapat digunakan sebagai media konsultasi.

8. Daftar Pustaka
1) Fathansyah. 2002. Basis Data Cetakan Keempat.Bandung:Penerbit Informatika.
2) Gunawan. 2000. Kuliah Artificial Intelligence Pengantar ke Expert System. Surabaya.Hartati, Sri & Iswantai,
3) Sari. 2008. Sistem Pakar dan Pengembangannya. Yogyakarta : Graha Ilmu.
4) http://adjie501ers.wordpress.com/2011/04/30/daftar-10-penyakit-palingmematikan (penulis : Adjie , diakses  pada tanggal 06/05/2011 09:05)
5) http://blogdokter.net/ (penulis : dr. I Made Cock Wirawan, S.Ked. , diakses pada tanggal 06/05/2011 21:30)
6) http://karolindip.blogspot.com/2010/02 / pemerintah-dan -kk i-harus-membukamata.html  diakses pada tanggal  06/05/2011 09:05
7) http://majalahkesehatan.com/penyebab-gejala-dan-penanganan-sirosis-hati/ (penulis : dr.Salma, diakses  pada tanggal  05/06/2011 22:25)
8)http://www.mediaindonesia.com/read/2011/06/09/232506/293/14/IndonesiaKekurangan-Dokter-Spesialis-Penyakit-Dalam (Penulis : Media Indonesia, diakses pada tanggal  08/11/2011)
9) http://turunberatbadan.com/1203/penyebab-hipertensi/ (penulis : Yusri, diakses  pada tanggal  05/06/2011 22:38)
10) http://www.infopenyakit.com/   (penulis : Khomsah, diakses pada tanggal 05/06/2011 21:30)
11) Kusrini. 2006. Sistem Pakar Teori dan Aplikasi. Yogyakarta : Andi Offset.
12) Kusumadewi, Sri. 2003. Artificial Intelligence (Teknik & Aplikasi). Yogyakarta : Graha Ilmu.
13) Mutaqien, Kholiq A,D. 2011. Sistem Pakar Untuk Mendiagnosa Penyakit Dalam  Dengan Obat Herbal Pada Klinik  Sidi Aritjahja (Skripsi S-1). Yogyakarta : Unersitas Ahmad Dahlan.
14) Priyono, Agus. 2011. Sistem Pakar Untuk Mendiagnosa Kerusakan Mesin Lokomotif  Kereta Api Dengan Menggunakan Metode Demspter-Shafer (Skripsi-S1). Yogyakarta : Universitas Ahmad Dahlan

Review jurnal: http://journal.uad.ac.id/index.php/JSTIF/article/view/2499

Rabu, 07 November 2018

SISTEM PAKAR

Kali ini kita membahas tentang Sistem Pakar, langsung aja ditonton vidionya..
Okeeee gan.. :)

Selasa, 22 Mei 2018

Analisis PT. XL AXIATA TBK


Sekilas XL Axiata

Dengan pengalaman lebih dari 17 tahun beroperasi  di pasar Indonesia, PT XL Axiata Tbk. (XL) merupakan salah satu penyedia layanan seluler terkemuka di Indonesia. Saat ini, XL dipandang sebagai salah satu penyedia layanan seluler untuk Data dan Teleponi terkemuka di Indonesia.
XL memulai usaha sebagai perusahaan dagang dan jasa umum pada tanggal 6 Oktober 1989 dengan nama PT Grahametropolitan Lestari. Pada tahun 1996, XL memasuki sektor telekomunikasi setelah mendapatkan izin operasi GSM 900 dan secara resmi meluncurkan layanan GSM. Dengan demikian, XL menjadi perusahaan swasta pertama di Indonesia yang menyediakan layanan telepon seluler.
Sebagai salah satu perusahaan telekomunikasi seluler terkemuka di Indonesia, melalui jangkauan jaringan dan layanan yang luas di seluruh Indonesia, XL Axiata menyediakan layanan bagi pelanggan ritel dan menawarkan solusi bisnis untuk pelanggan korporat.  Layanan-layanan ini meliputi Data, Voice, SMS dan layanan bernilai tambah digital.  XL Axiata mengoperasikan jaringan pada teknologi GSM 900/DCS 1800 dan IMT-2000/3G.

1.      SERVICE STRATEGY

Service Strategy (Strategi Layanan) adalah salah satu publikasi inti IT Infrastructure Library (ITIL) framework yang digunakan di dalam penerapan IT Service Management (ITSM). Dari judulnya, buku pertama ITIL ini bertujuan untuk memberikan panduan tentang pentingnya bagi semua organisasi untuk menyelaraskan strategi bisnis yang didefinisikan dengan baik dengan strategi ICT yang efektif.

Service strategy yang diterapkan oleh PT. XL Axiata tbk
“Kami berambisi pada kepemimpinan layanan teknologi seluler, selalu berpikiran terbuka dan fleksibel pada perubahan. XL adalah masa depan yang bisa dimiliki oleh setiap orang di saat ini. Kami merangkul setiap individu dalam perusahaan untuk bersama memimpin masa depan”.

Salah satu taktik hebat PT.XL AXIATA tbk adalah dengan kesuksesan mereka mengakuisi salah satu pesaing layanan seluler utama di Indonesia yang berada di posisi ke-5 sebagai urutan operator terbesar di Indonesia yaitu Axis Telekom Indonesia.XL berhasil mengakuisisi sekitar 95% dari saham Axis Telekom.Diperkirakan keuntungan XL Axiata akan mengalami kenaikan sebesar 22% setelah hanya mampu meraup untung sebesar 19% tahun sebelumnya. Bahkan dengan akuisisi ini, jumlah pengguna layanan mereka akan bertambah sekitar 14 juta orang, Bukan itu saja, pendapatan XL pun diperkirakan mencapai angka US$ 260 juta.Selain mendapatkan keuntungan bersifat materi, XL juga akan memiliki akses penuh kepada sekitar 1600 menara pemancar yang sebelumnya dimiliki oleh Axis Telekom Indonesia.

Langkah lain yang dianggap sebagai tonggak kesuksesan XL menjadi penyedia layanan terbaik adalah pembangunan menara stasiun pemancar baru dan kabel optik fiber.. Kombinasi antara keduanya diharapkan akan membantu meningkatkan kualitas dan kecepatan transmisi data wireless bagi pengguna setia layanan. XL Axiata akan menyelesaikan proyek kabel  optik fiber sepanjang 9000 kilometer setelah sebelumnya telah memiliki sekitar 21.000 kabel optik fiber yang sudah tersebar di seluruh Indonesia. Di Pulau Jawa sendiri, diperkirakan perusahaan ini akan menyelesaikan konstruksi sekitar 25 stasiun pemancar layanan seluler demi memuluskan rencana menjadi provider terbaik di Indonesia.

Adapun taktik agar konsumen xl tetap loyal yakni sebagai berikut :

1.      XL memiliki tim retention yang khusus menangani customer loyalty. Cara kerjanya melalui profiling yang dilakukan kepada konsumen sejak hari pertama dia masuk menjadi customer XL. Profiling dilakukan secara bertahap per tiga bulan. Dengan tahapan-tahapan itu xl  memperhatikan pola perilaku konsumennya. Pada saat si konsumen mencapai kriteria tertentu, xl memberikan program-program penawaran khusus, sampai saat ini masih melalui SMS. Penawaran tersebut bersifat spesifik, karena xl menyesuaikan kebutuhan seorang konsumen. Penawaran kepada satu konsumen pun bisa berubah atau berkembang, sesuai perilaku konsumen dari waktu ke waktu xl punya jejak rekam perilaku konsumen di masa lalu yang bisa dijadikan pertimbangan program penawaran. Sampai hari ini tiap minggu xl bisa mengeluarkan ratusan program yang berbeda ke berbagai macam profiling konsumen. Dengan mengetahui apa mau konsumen, xl ingin konsumen merasa diapresiasi kebutuhannya oleh provider. Istilah untuk cara kerja tim retention ini adalah CLM (Customer Life-Cycle Management). Dengan CLM xl melakukan intervensi kepada konsumen, yang jika dilakukan dengan cerdik akan membuat para konsumen merasa diperhatikan.

2.      XL menerapkan program know your customer dengan meneliti kecenderungan perilaku konsumen dalam memakai jasa atau layanan yang ada pada xl.mempunyai data mengenai fasilitas layanan apa yang sering dipakai konsumen, baik itu panggilan telepon, sms, apapun itu. Bahkan untuk panggilan telepon xl bisa tahu jam persisnya, ke siapa, berapa kali dalam sebulan,dst. Banyak informasi mengenai konsumen yang xl ketahui melalui kecenderungan perilakunya.

2.      SERVICE DESIGN

Service atau layanan adalah suatu cara mengantarkan nilai (value) kepada pelanggan dengan memfasilitasi tercapainya outcome bagi pelanggan tanpa terlibat atas kepemilikian biaya dan risiko tertentu.
Desain adalah suatu proses untuk membuat suatu nilai bagi manusia.
Service design adalah suatu upaya menginovasi atau memperbaiki layanan yang sudah ada untuk membuatnya lebih berguna, dapat digunakan, diinginkan pelanggan, efisien serta efektif bagi organisasi.
Service design pada PT. XL Axiata tbk
 Jaringan dan Infrastruktur
Di area pengembangan jaringan, strategi XL untuk menghadapi perubahan dalam bisnis model, dari tariftinggi dan volume-rendah ke tarif-rendah dan volume-tinggi adalah meningkatkan kapasitas jaringan. Pada akhir 2007, jangkauan perusahaan telah mencapai sekitar 90% populasi penduduk Indonesia. Kapasitas jaringan yang lebih besar dan peningkatan kualitas membuat XL mampu menangani pertumbuhan pelanggan, memperluas pangsa pasar dan mengakomodasi lonjakan trafik, baik untuk pelanggan baru maupun yang sudah ada.
Di tahun 2008 XL mengeluarkan USD 1,2 miliar untuk belanja modal, 90% dari belanja modal yang ditujukan bagi site development adalah untuk peningkatan kapasitas dan kualitas jaringan. Beberapa inisiatif untuk pengembangan jaringan XL lakukan, lima diantaranya memberikan kontribusi signifikan terhadap perkembangan teknologi XL, yaitu: peningkatan BTS sebesar 51%, sistem penagihan dengan versi yang lebih canggih, kesinambungan dari pemasangan kabel serat optik di darat dan bawah laut, aplikasi teknologi terkini untuk teknologi switching, serta pembangunan pusat penanganan bencana (Disaster Recovery Center) yang konsisten di seluruh Indonesia. Dengan senantiasa merencanakan dan menjalankan penyediaan kapasitas, XL mampu meningkatkan kapasitas jaringan empat sampai lima kali lipat dibandingkan awal 2007.
Hasilnya, di 2008 XL berhasil menangani 109,5 miliar total menit, atau meningkat tujuh kali dari 13,8 miliar pada tahun lalu. Angka penggunaan (utilization rate) juga meningkat menjadi 60% – 70%. Aplikasi teknologi dan sistem terkini juga mempersiapkan perusahaan menghadapi tantangan dan tuntutan yang akan datang di industri telekomunikasi.

3.      SERVICE TRANSITION

Service Transition menyediakan panduan kepada organisasi TI untuk dapat mengembangkan serta kemampuan untuk mengubah hasil desain layanan TI baik yang baru maupun layanan TI yang diubah spesifikasinya ke dalam lingkungan operasional. Tahapan lifecycle ini memberikan gambaran bagaimana sebuah kebutuhan yang didefinisikan dalam Service Strategy kemudian dibentuk dalam Service Design untuk selanjutnya secara efektif direalisasikan dalam Service Operation.
Service transition pada PT. XL Axiata tbk
Upaya XL dan perkembangan eksternal telah membawa ke suatu titik di mana XL tidak memandang tata kelola perusahaan yang baik hanya sebagai konsep ideal, tetapi sesuatu yang harus diterapkan secara seksama di seluruh aspek bisnis. Percaya dengan manfaat yang diperoleh dalam melaksanakan tata kelola perusahaan, XL secara terus menerus mencari tempat dimana dapat melakukan praktek yang terbaik dalam menjalankan bisnis. Perusahaan juga menyadari dinamika di seputar tata kelola perusahaan di Indonesia yang telah mengalami kemajuan selama ini.

Selain memastikan kepatuhan perusahaan XL pada seluruh hukum dan peraturan yang berlaku, perusahaan juga ingin menggunakan praktek tata kelola perusahaan sebagai suatu elemen penting dalam mengembangkan daya saing baik di pasar modal dalam negeri maupun luar negeri. Melalui komitmen yang tinggi dalam menjunjung prinsip-prinsip GCG, dapat memaksimalkan imbal hasil, memperbaiki kinerja melalui nilai-nilai perusahaan dan melindungi kepentingan para pemegang saham. XL secara berkesinambungan memperkuat bagan kerja tata kelola perusahaan dalam menghadapi pertumbuhan bisnis yang pesat ditengah-tengah lingkungan persaingan bisnis yang amat ketat.

4.      SERVICE OPERATION

Merupakan tahapan lifecycle yang mencakup semua kegiatan operasional harian pengelolaan layanan-layanan TI. Di dalamnya terdapat berbagai panduan pada bagaimana mengelola layanan TI secara efisien dan efektif serta menjamin tingkat kinerja yang telah diperjanjikan dengan pelanggan sebelumnya. Panduan-panduan ini mencakup bagaiman menjaga kestabilan operasional layanan TI serta pengelolaan perubahan desain, skala, ruang lingkup serta target kinerja layanan TI.

XL telah berhasil mengembangkan dan memperkuat jaringan serat optik di beberapa kota besar di Indonesia. Secara nasional, XL telah membangun jaringan infrastruktur transmisi yang terdiri dari jaringan serat optik di semua kota besar di Jawa, dan jaringan transmisi gelombang mikro di luar Jawayang didukung oleh jaringan VSAT. Sampai 31 Desember 2008, kami telah memasang sekitar 11.600 kilometer kabel darat dan bawah laut.
Jaringan serat optik darat XL sudah dipasang sepanjang lebih kurang 9.200 kilometer, termasuk jaringan transmisi pendukung yang membentang sepanjang jalur kereta api utara dari Banten ke Surabaya di Jawa Timur, juga enam jaringan pendukung (ring) serat optik yang terhubung dengan jaringan transmisi utama (backbone). Konfigurasi ini bertujuan untuk meningkatkan redundansi jaringan dan mengakses trafik telekomunikasi dari kotakota di tengah dan selatan Jawa. Selain itu, terdapat dua jaringan pendukung di Lingkar Luar Jakarta untuk melayani area Jakarta. Di wilayah Sumatera, XL telah membangun dan mengoperasikan kabel darat yang menghubungkan Medan, Padang, Pekanbaru, Jambi, Palembang, dan Bandar Lampung.
Untuk kabel bawah laut, sampai 31 Desember 2008 kami telah memasang dan mengoperasikan lebih kurang 2.400 kilometer kabel berkapasitas besar. Di Indonesia sendiri, XL telah memasang jaringan bawah laut antara Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, dan Kalimantan. Saat ini, pembangunan jaringan yang menghubungkan Kalianda (Lampung) ke Anyer, dan Jawa ke Kalimantan sedang berjalan. Dengan selesainya pembangunan ini, Sumatera dan Jawa akan terhubung dalam konfigurasi cincin, dan antara Jawa dan Kalimantan akan memiliki koneksi langsung.
Didukung dengan jaringan transmisi serat optik dan jaringan transmisi gelombang berkapasitas tinggi, perusahaan dapat menyediakan layanan berkualitas untuk pelanggan kami dengan ketergantungan minimal terhadap jaringan yang dioperasikan operator lain. Sistem komunikasi berbasis VSAT(Very Small Aperture Terminal) digunakan untuk mendukung perluasan di daerah berpopulasi rendah. Teknologi ini juga memungkinkan penetrasi jaringan selular ke daerah-daerah di seluruh Indonesia yang belum memiliki jaringan utama.
Agar dapat menyediakan solusi komunikasi yang cepat, berkapasitas besar dengan tarif terjangkau secara nasional dan internasional, XL telah memasang kabel serat optik bawah laut, yang disebut Batam Rengit Cable System (BRCS), yang menghubungkan Batam dengan Johor (Malaysia). Sistem ini didukung dengan jaringan transmisi gelombang mikro yang menghubungkan Batam dan Singapura, serta Batam dan Penggarang (Malaysia).
XL juga terus memperluas jaringan internasional melalui kerja sama dengan mitra XL di negara lain. Di 2008, kami telah menjalin kerja sama dengan 353 operator selular di 140 negara, sehingga pengguna XL pasca bayar dapat menikmati fasilitas jelajah internasional. Kerja sama ini didukung oleh kerjasama GPRS internasional dengan 133 operator, kerja sama MMS internasional dengan 52 operator, dan kerja sama 3G internasional dengan 56 operator.
Dimulai tahun 2008, pengguna prabayar XL dapat menerima dan melakukan panggilan di Singapura, Saudi Arabia, Uni Emirat Arab, Taiwan, Hong Kong, Inggris, Belgia, Perancis, India, Spanyol, Cina, dan Ukraina. Mereka juga mendapatkan layanan GPRS melalui kerja sama dengan Mobile 1 (Singapura), Chunghwa (Taiwan), Smartone (Hong Kong), Celcom (Malaysia), DTAC (Thailand), IDEA (India), Smartone (Macau), Telstra (Australia), Softbank (Jepang), Cingular (Amerika), KPN (Belanda), Vodafone D2 GmbH (Jerman), Dialog (Sri Lanka), Vodafone (Inggris), TMIC (Kamboja), Orange (Perancis), Vodafone (Selandia Baru), Vodafone (Spanyol), Swisscom (Swiss), Vodafone (Turki), Vodafone (Portugis), Vodafone (Irlandia), Vodafone (Itali), Vodafone (Republik Ceko), dan DST (Brunei).
Untuk perluasan jaringan transmisi, XL telah berhasil mengaplikasikan teknologi canggih dengan membangun jaringan multiplex DWDM (Dense Wavelength Division Multiplexing), MPLS dan NGN (Next Generation Network), untuk melengkapi teknologi TDM (Time Division Multiplexing) seperti PDH (Plesiochronous Digital Hierarchy), SDH (Synchronous Digital Hierarchy) dan CWDM (Coarse Wavelength Division Multiplexing) yang konvensional.

5.      CONTINUAL SERVICE IMPROVEMENT


Continual Service Improvement (CSI) memberikan panduan penting dalam menyusun serta memelihara kualitas layanan dari proses desain, transisi dan pengoperasiannya. CSI mengkombinasikan berbagai prinsip dan metode dari manajemen kualitas, salah satunya adalah Plan-Do-Check-Act (PDCA) atau yang dikenal sebagi Deming Quality Cycle.

·         Fokus di beberapa inisiatif transformasi XL yang sudah ada dan sangat relevan dengan dunia layanan digital. Sebagai contoh, di semester 2 nanti, XL akan gencar memasarkan solusi mobile broadband berbasis 4G untuk pasar Small Medium Enterprise (SME).
·         Mempercepat transformasi organisasi untuk menuju sales atau market centric organization. Salah satu bentukannya adalah dengan membentuk tim khusus yang menangani SME market.
·         Terus berupaya dan konsisten dalam membangun ekosistem layanan digital demi mendukung program ekonomi digital pemerintah.

Daftar Pustaka