Senin, 24 Desember 2018
Rabu, 07 November 2018
SISTEM PAKAR
Okeeee gan.. :)
Senin, 15 Oktober 2018
Selasa, 22 Mei 2018
Analisis PT. XL AXIATA TBK
Sekilas XL Axiata
Dengan
pengalaman lebih dari 17 tahun beroperasi di pasar Indonesia, PT XL
Axiata Tbk. (XL) merupakan salah satu penyedia layanan seluler terkemuka di
Indonesia. Saat ini, XL dipandang sebagai salah satu penyedia layanan seluler
untuk Data dan Teleponi terkemuka di Indonesia.
XL
memulai usaha sebagai perusahaan dagang dan jasa umum pada tanggal 6 Oktober
1989 dengan nama PT Grahametropolitan Lestari. Pada tahun 1996, XL memasuki
sektor telekomunikasi setelah mendapatkan izin operasi GSM 900 dan secara resmi
meluncurkan layanan GSM. Dengan demikian, XL menjadi perusahaan swasta pertama
di Indonesia yang menyediakan layanan telepon seluler.
Sebagai
salah satu perusahaan telekomunikasi seluler terkemuka di Indonesia, melalui
jangkauan jaringan dan layanan yang luas di seluruh Indonesia, XL Axiata
menyediakan layanan bagi pelanggan ritel dan menawarkan solusi bisnis untuk
pelanggan korporat. Layanan-layanan ini meliputi Data, Voice, SMS dan
layanan bernilai tambah digital. XL Axiata mengoperasikan jaringan pada
teknologi GSM 900/DCS 1800 dan IMT-2000/3G.
1.
SERVICE STRATEGY
Service Strategy (Strategi Layanan) adalah
salah satu publikasi inti IT Infrastructure Library (ITIL) framework yang
digunakan di dalam penerapan IT Service Management (ITSM). Dari judulnya, buku
pertama ITIL ini bertujuan untuk memberikan panduan tentang pentingnya bagi
semua organisasi untuk menyelaraskan strategi bisnis yang didefinisikan dengan
baik dengan strategi ICT yang efektif.
Service strategy yang diterapkan oleh PT. XL
Axiata tbk
“Kami berambisi pada kepemimpinan layanan teknologi seluler,
selalu berpikiran terbuka dan fleksibel pada perubahan. XL adalah masa depan
yang bisa dimiliki oleh setiap orang di saat ini. Kami merangkul setiap
individu dalam perusahaan untuk bersama memimpin masa depan”.
Salah satu
taktik hebat PT.XL AXIATA tbk adalah dengan kesuksesan mereka mengakuisi salah
satu pesaing layanan seluler utama di Indonesia yang berada di posisi ke-5
sebagai urutan operator terbesar di Indonesia yaitu Axis Telekom Indonesia.XL
berhasil mengakuisisi sekitar 95% dari saham Axis Telekom.Diperkirakan
keuntungan XL Axiata akan mengalami kenaikan sebesar 22% setelah hanya mampu
meraup untung sebesar 19% tahun sebelumnya. Bahkan dengan akuisisi ini, jumlah
pengguna layanan mereka akan bertambah sekitar 14 juta orang, Bukan itu saja,
pendapatan XL pun diperkirakan mencapai angka US$ 260 juta.Selain mendapatkan
keuntungan bersifat materi, XL juga akan memiliki akses penuh kepada sekitar
1600 menara pemancar yang sebelumnya dimiliki oleh Axis Telekom Indonesia.
Langkah lain
yang dianggap sebagai tonggak kesuksesan XL menjadi penyedia layanan terbaik adalah
pembangunan menara stasiun pemancar baru dan kabel optik fiber.. Kombinasi antara
keduanya diharapkan akan membantu meningkatkan kualitas dan kecepatan transmisi
data wireless bagi pengguna setia layanan. XL Axiata akan menyelesaikan proyek
kabel optik fiber sepanjang 9000 kilometer setelah sebelumnya telah
memiliki sekitar 21.000 kabel optik fiber yang sudah tersebar di seluruh
Indonesia. Di Pulau Jawa sendiri, diperkirakan perusahaan ini akan
menyelesaikan konstruksi sekitar 25 stasiun pemancar layanan seluler demi
memuluskan rencana menjadi provider terbaik di Indonesia.
Adapun taktik
agar konsumen xl tetap loyal yakni sebagai berikut :
1. XL memiliki
tim retention yang khusus menangani customer loyalty.
Cara kerjanya melalui profiling yang dilakukan kepada konsumen
sejak hari pertama dia masuk menjadi customer XL. Profiling dilakukan
secara bertahap per tiga bulan. Dengan tahapan-tahapan itu xl
memperhatikan pola perilaku konsumennya. Pada saat si konsumen mencapai
kriteria tertentu, xl memberikan program-program penawaran khusus, sampai saat
ini masih melalui SMS. Penawaran tersebut bersifat spesifik, karena xl
menyesuaikan kebutuhan seorang konsumen. Penawaran kepada satu konsumen pun
bisa berubah atau berkembang, sesuai perilaku konsumen dari waktu ke waktu xl
punya jejak rekam perilaku konsumen di masa lalu yang bisa dijadikan
pertimbangan program penawaran. Sampai hari ini tiap minggu xl bisa
mengeluarkan ratusan program yang berbeda ke berbagai macam profiling konsumen.
Dengan mengetahui apa mau konsumen, xl ingin konsumen merasa diapresiasi
kebutuhannya oleh provider. Istilah untuk cara kerja tim retention ini
adalah CLM (Customer Life-Cycle Management). Dengan CLM xl melakukan
intervensi kepada konsumen, yang jika dilakukan dengan cerdik akan membuat para
konsumen merasa diperhatikan.
2. XL menerapkan
program know your customer dengan meneliti kecenderungan
perilaku konsumen dalam memakai jasa atau layanan yang ada pada xl.mempunyai
data mengenai fasilitas layanan apa yang sering dipakai konsumen, baik itu
panggilan telepon, sms, apapun itu. Bahkan untuk panggilan telepon xl bisa tahu
jam persisnya, ke siapa, berapa kali dalam sebulan,dst. Banyak informasi
mengenai konsumen yang xl ketahui melalui kecenderungan perilakunya.
2.
SERVICE DESIGN
Service atau layanan adalah suatu cara mengantarkan nilai
(value) kepada pelanggan dengan memfasilitasi tercapainya outcome bagi
pelanggan tanpa terlibat atas kepemilikian biaya dan risiko tertentu.
Desain adalah suatu proses untuk membuat suatu nilai bagi
manusia.
Service design adalah suatu upaya menginovasi atau memperbaiki
layanan yang sudah ada untuk membuatnya lebih berguna, dapat digunakan,
diinginkan pelanggan, efisien serta efektif bagi organisasi.
Service
design pada PT. XL Axiata tbk
Jaringan dan
Infrastruktur
Di area pengembangan jaringan, strategi XL untuk
menghadapi perubahan dalam bisnis model, dari tariftinggi dan volume-rendah ke
tarif-rendah dan volume-tinggi adalah meningkatkan kapasitas jaringan. Pada
akhir 2007, jangkauan perusahaan telah mencapai sekitar 90% populasi penduduk
Indonesia. Kapasitas jaringan yang lebih besar dan peningkatan kualitas membuat
XL mampu menangani pertumbuhan pelanggan, memperluas pangsa pasar dan
mengakomodasi lonjakan trafik, baik untuk pelanggan baru maupun yang sudah ada.
Di tahun 2008 XL mengeluarkan USD 1,2 miliar untuk
belanja modal, 90% dari belanja modal yang ditujukan bagi site development
adalah untuk peningkatan kapasitas dan kualitas jaringan. Beberapa inisiatif
untuk pengembangan jaringan XL lakukan, lima diantaranya memberikan kontribusi
signifikan terhadap perkembangan teknologi XL, yaitu: peningkatan BTS sebesar
51%, sistem penagihan dengan versi yang lebih canggih, kesinambungan dari
pemasangan kabel serat optik di darat dan bawah laut, aplikasi teknologi
terkini untuk teknologi switching, serta pembangunan pusat penanganan bencana
(Disaster Recovery Center) yang konsisten di seluruh Indonesia. Dengan
senantiasa merencanakan dan menjalankan penyediaan kapasitas, XL mampu
meningkatkan kapasitas jaringan empat sampai lima kali lipat dibandingkan awal
2007.
Hasilnya, di 2008 XL berhasil menangani 109,5 miliar
total menit, atau meningkat tujuh kali dari 13,8 miliar pada tahun lalu. Angka
penggunaan (utilization rate) juga meningkat menjadi 60% – 70%. Aplikasi
teknologi dan sistem terkini juga mempersiapkan perusahaan menghadapi tantangan
dan tuntutan yang akan datang di industri telekomunikasi.
3. SERVICE TRANSITION
Service Transition menyediakan panduan kepada
organisasi TI untuk dapat mengembangkan serta kemampuan untuk mengubah hasil
desain layanan TI baik yang baru maupun layanan TI yang diubah spesifikasinya
ke dalam lingkungan operasional. Tahapan lifecycle ini memberikan gambaran
bagaimana sebuah kebutuhan yang didefinisikan dalam Service Strategy kemudian
dibentuk dalam Service Design untuk selanjutnya secara efektif direalisasikan
dalam Service Operation.
Service transition
pada PT. XL Axiata tbk
Upaya XL dan perkembangan eksternal telah membawa ke suatu titik
di mana XL tidak memandang tata kelola perusahaan yang baik hanya sebagai
konsep ideal, tetapi sesuatu yang harus diterapkan secara seksama di seluruh
aspek bisnis. Percaya dengan manfaat yang diperoleh dalam melaksanakan tata
kelola perusahaan, XL secara terus menerus mencari tempat dimana dapat
melakukan praktek yang terbaik dalam menjalankan bisnis. Perusahaan juga
menyadari dinamika di seputar tata kelola perusahaan di Indonesia yang telah
mengalami kemajuan selama ini.
Selain memastikan kepatuhan perusahaan XL pada seluruh hukum dan
peraturan yang berlaku, perusahaan juga ingin menggunakan praktek tata kelola
perusahaan sebagai suatu elemen penting dalam mengembangkan daya saing baik di
pasar modal dalam negeri maupun luar negeri. Melalui komitmen yang tinggi dalam
menjunjung prinsip-prinsip GCG, dapat memaksimalkan imbal hasil, memperbaiki
kinerja melalui nilai-nilai perusahaan dan melindungi kepentingan para pemegang
saham. XL secara berkesinambungan memperkuat bagan kerja tata kelola perusahaan
dalam menghadapi pertumbuhan bisnis yang pesat ditengah-tengah lingkungan
persaingan bisnis yang amat ketat.
4.
SERVICE OPERATION
Merupakan tahapan lifecycle yang mencakup semua
kegiatan operasional harian pengelolaan layanan-layanan TI. Di dalamnya
terdapat berbagai panduan pada bagaimana mengelola layanan TI secara efisien
dan efektif serta menjamin tingkat kinerja yang telah diperjanjikan dengan
pelanggan sebelumnya. Panduan-panduan ini mencakup bagaiman menjaga kestabilan
operasional layanan TI serta pengelolaan perubahan desain, skala, ruang lingkup
serta target kinerja layanan TI.
XL
telah berhasil mengembangkan dan memperkuat jaringan serat optik di beberapa
kota besar di Indonesia. Secara nasional, XL telah membangun jaringan
infrastruktur transmisi yang terdiri dari jaringan serat optik di semua kota
besar di Jawa, dan jaringan transmisi gelombang mikro di luar Jawayang didukung
oleh jaringan VSAT. Sampai 31 Desember 2008, kami telah memasang sekitar 11.600
kilometer kabel darat dan bawah laut.
Jaringan
serat optik darat XL sudah dipasang sepanjang lebih kurang 9.200 kilometer,
termasuk jaringan transmisi pendukung yang membentang sepanjang jalur kereta
api utara dari Banten ke Surabaya di Jawa Timur, juga enam jaringan pendukung
(ring) serat optik yang terhubung dengan jaringan transmisi utama (backbone).
Konfigurasi ini bertujuan untuk meningkatkan redundansi jaringan dan mengakses
trafik telekomunikasi dari kotakota di tengah dan selatan Jawa. Selain itu,
terdapat dua jaringan pendukung di Lingkar Luar Jakarta untuk melayani area
Jakarta. Di wilayah Sumatera, XL telah membangun dan mengoperasikan kabel darat
yang menghubungkan Medan, Padang, Pekanbaru, Jambi, Palembang, dan Bandar
Lampung.
Untuk
kabel bawah laut, sampai 31 Desember 2008 kami telah memasang dan
mengoperasikan lebih kurang 2.400 kilometer kabel berkapasitas besar. Di
Indonesia sendiri, XL telah memasang jaringan bawah laut antara Sumatera, Jawa,
Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, dan Kalimantan. Saat ini, pembangunan jaringan
yang menghubungkan Kalianda (Lampung) ke Anyer, dan Jawa ke Kalimantan sedang
berjalan. Dengan selesainya pembangunan ini, Sumatera dan Jawa akan terhubung
dalam konfigurasi cincin, dan antara Jawa dan Kalimantan akan memiliki koneksi
langsung.
Didukung
dengan jaringan transmisi serat optik dan jaringan transmisi gelombang
berkapasitas tinggi, perusahaan dapat menyediakan layanan berkualitas untuk
pelanggan kami dengan ketergantungan minimal terhadap jaringan yang
dioperasikan operator lain. Sistem komunikasi berbasis VSAT(Very Small Aperture
Terminal) digunakan untuk mendukung perluasan di daerah berpopulasi rendah.
Teknologi ini juga memungkinkan penetrasi jaringan selular ke daerah-daerah di
seluruh Indonesia yang belum memiliki jaringan utama.
Agar
dapat menyediakan solusi komunikasi yang cepat, berkapasitas besar dengan tarif
terjangkau secara nasional dan internasional, XL telah memasang kabel serat
optik bawah laut, yang disebut Batam Rengit Cable System (BRCS), yang
menghubungkan Batam dengan Johor (Malaysia). Sistem ini didukung dengan
jaringan transmisi gelombang mikro yang menghubungkan Batam dan Singapura,
serta Batam dan Penggarang (Malaysia).
XL
juga terus memperluas jaringan internasional melalui kerja sama dengan mitra XL
di negara lain. Di 2008, kami telah menjalin kerja sama dengan 353 operator
selular di 140 negara, sehingga pengguna XL pasca bayar dapat menikmati fasilitas
jelajah internasional. Kerja sama ini didukung oleh kerjasama GPRS
internasional dengan 133 operator, kerja sama MMS internasional dengan 52
operator, dan kerja sama 3G internasional dengan 56 operator.
Dimulai
tahun 2008, pengguna prabayar XL dapat menerima dan melakukan panggilan di
Singapura, Saudi Arabia, Uni Emirat Arab, Taiwan, Hong Kong, Inggris, Belgia,
Perancis, India, Spanyol, Cina, dan Ukraina. Mereka juga mendapatkan layanan
GPRS melalui kerja sama dengan Mobile 1 (Singapura), Chunghwa (Taiwan),
Smartone (Hong Kong), Celcom (Malaysia), DTAC (Thailand), IDEA (India),
Smartone (Macau), Telstra (Australia), Softbank (Jepang), Cingular (Amerika),
KPN (Belanda), Vodafone D2 GmbH (Jerman), Dialog (Sri Lanka), Vodafone
(Inggris), TMIC (Kamboja), Orange (Perancis), Vodafone (Selandia Baru),
Vodafone (Spanyol), Swisscom (Swiss), Vodafone (Turki), Vodafone (Portugis),
Vodafone (Irlandia), Vodafone (Itali), Vodafone (Republik Ceko), dan DST
(Brunei).
Untuk
perluasan jaringan transmisi, XL telah berhasil mengaplikasikan teknologi
canggih dengan membangun jaringan multiplex DWDM (Dense Wavelength Division
Multiplexing), MPLS dan NGN (Next Generation Network), untuk melengkapi
teknologi TDM (Time Division Multiplexing) seperti PDH (Plesiochronous Digital
Hierarchy), SDH (Synchronous Digital Hierarchy) dan CWDM (Coarse Wavelength
Division Multiplexing) yang konvensional.
5.
CONTINUAL SERVICE IMPROVEMENT
Continual Service Improvement (CSI) memberikan panduan
penting dalam menyusun serta memelihara kualitas layanan dari proses desain,
transisi dan pengoperasiannya. CSI mengkombinasikan berbagai prinsip dan metode
dari manajemen kualitas, salah satunya adalah Plan-Do-Check-Act (PDCA) atau
yang dikenal sebagi Deming Quality Cycle.
·
Fokus di beberapa
inisiatif transformasi XL yang sudah ada dan sangat relevan dengan dunia
layanan digital. Sebagai contoh, di semester 2 nanti, XL akan gencar memasarkan
solusi mobile broadband berbasis 4G untuk pasar Small Medium Enterprise (SME).
·
Mempercepat transformasi organisasi untuk menuju sales atau
market centric organization. Salah satu bentukannya adalah dengan membentuk tim
khusus yang menangani SME market.
·
Terus berupaya dan
konsisten dalam membangun ekosistem layanan digital demi mendukung program
ekonomi digital pemerintah.
Daftar
Pustaka
Langganan:
Postingan (Atom)