IMPLEMENTASI SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA
PENYAKIT DALAM PADA MANUSIA MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER
Jurnal Sarjana Teknik Informatika Volume 1 Nomor
1, Juni 2013 e-ISSN: 2338-5197
1. Latar Belakang
Pentingnya
kinerja organ tubuh yang ada di dalam tubuh manusia membuat manusia harus dapat
menjaga kesehatan agar organ tubuh tetap bekerja dengan baik. Jika satu
organ tubuh terserang penyakit maka timbulnya penyakit ini akan menyebabkan
gejala awal bagi penyakit serius lainnya. Adanya kerusakan pada organ
vital dalam tubuh yang menyebabkan suatu penyakit di dunia medis
tergolong dalam Penyakit Dalam. Dalam ilmu kedokteran Penyakit Dalam masih
dapat dispesifikasikan lagi menjadi beberapa jenis sesuai organ tubuh yang
berkaitan, seperti penyakit jantung yang terdiri dari penyakit jantung koroner,
serangan jantung, hipertensi dan gagal jantung.
Sistem
pakar dapat diartikan sebagai sistem yang mengadopsi pengetahuan manusia ke
komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang biasa
dilakukan oleh pakar, sehingga sistem pakar dapat menjadi asisten dari seorang
pakar. Aplikasi yang dapat membantu mendiagnosa suatu penyakit berbasis
pengetahuan biasa disebut kecerdasan buatan (Artificial Intelligence).
Perhitungan ketidakpastian diperlukan dalam sistem pakar untuk dapat meyakinkan
pasien (user) dalam hasil diagnosa yang dihasilkan sehingga sistem pakar yang
dibuat benar-benar seperti layaknya diagnosa seorang pakar atau dokter.
Perhitungan
ketidakpastian dalam sistem pakar dapat dilakukan dengan beberapa metode
ketidakpastian. Salah satunya adalah dengan menggunakan metode Dempster Shafer.
Metode ini dapat digunakan untuk mencari persentase kemungkinan penyakit yang
diderita pasien (user) dengan mendiagnosa gejala yang dirasakan. Diharapkan
dengan penggunaan metode ini dapat meminimalisirkan ketidakpastian sehingga
dapat menghasilkan diagnosa yang valid.
2. Tujuan
Tujuan
penulis membuat sistem pakar ini adalah untuk dapat menangani faktor
ketidakpastian dalam mendiagnosa penyakit dalam pada manusia menggunakan metode
dempster shafer.
3. Metode
a. Studi pustaka, yaitu
dengan mempelajari definisi
b. Wawancara dengan
dokter ahli penyakit dalam untuk mendapatkan data penyakit dalam dan gejala-gejalanya
serta teknik inferensi untuk memperoleh kesimpulan
4. Pembahasan
Analisi
kebutuhan user:
1) Pasien membutuhkan adanya media konsultasi sebagai pemberi
informasi tentang Penyakit Dalam, serta hasil diagnosa yang menyimpulkan
penyakit yang diderita pasien, setelah pasien menginputkan gejala yang
dirasakan.
2) Pakar membutuhkan media sebagai penyampaian informasi mengenai
basis pengetahuan yang dimiliki seorang pakar agar informasi dapat disampaikan
ke pasien atau user.
Analisi
kebutuhan sistem:
1) Input
-> Data yang perlu di input kan dalam rancangan sistem ini adalah data
penyakit, data gejala , data penyebab dan data solusi.
2)
Output ->
a. Hasil diagnosa yang
berupa penyakit dari gejala-gejala yang telah dipilih oleh user.
b. Menampilkan nilai
persentase berdasarkan perhitungan metode Dempster Shafer.
c. Memberikan solusi
berdasarkan penyakit yang terdeteksi.
3)
Proses -> Data yang akan diproses menjadi sebuah diagnosa bermula dari
user saat memilih gejala yang dirasakan. Dari gejala yg dipilih sistem akan
memprosesnya dengan pelacakan forward chaining untuk menelusuri yang didiagnosa
dengan adanya nilai probabilitas sistem akan melakukan pencarian untuk
menemukan penyakit yang diderita pasien dengan Dempster Shafer. Hasil proses
berupa diagnosa nama penyakit yang kemungkinan diderita pasien (user) dengan
nilai persentase nilai kepastian beserta dengan penyebab dan solusi dari
penyakit yang terdeteksi tersebut.
Rekayasa
pengetahuan merupakan suatu proses untuk mengumpulkan data-data pengetahuan
terhadap kasus suatu Penyakit Dalam dengan menggunakan metode Dempster Shafer.
Data pengetahuan didapat dari beberpa cara antara lain ; pengetahuan dari
seorang pakar dalam hal ini pakar internis adalah dr Niarna Lusi Sp.PD,
wawancara, buku dan literatur lainnya.
Pemodelan proses
Diagram
konteks menunjukkan satu proses saja yang mewakili dari seluruh proses, diagram
konteks juga menggambarkan hubungan input dan ouput antara sistem dan kesatuan
luar.
Pemodelan
data
Model data yang digunakan dalam penelitian
ini adalah Entity Relationship Diagram (ERD), sarana untuk menggambarkan
hubungan antar data di dalam sistem. Dimaksudkan untuk komponen-komponen
himpunan suatu entitas dan himpunan relasi yang menggambarkan fakta yang
digunakan sebagai kebutuhan pembuatan sistem, seperti pada Gambar 21 [15]
berikut :
Implementasi
1) Menu
utama
2)
Menu konsultasi
3)
Hasil perhitungan
4)
Hasil konsultasi
5.
Kelebihan jurnal
Jurnal ini terlihat rapi dan juga
lengkap sehingga memudahkan kita untuk membaca dan memahaminya.
6.
Saran
Lebih dijelaskan lagi metode dempster
shafer agar lebih mudah dibaca dan dilakukan.
7.
Kesimpulan
Dari penelitian dihasilkan sebuah
perangkat lunak baru yang mampu mendiagnosa penyakit dalam berdasarkan gejala
yang dimasukkan dan dapat memberikan informasi tentang penyakit yang
terdiagnosa. Perangkat lunak yang dihasilkan mampu mendiagnosa penyakit dalam
dengan perhitungan probabilitasnya menggunakan metode Dempster Shafer, dengan
menggunakan bahasa pemograman Visual Basic 6.0 yang dapat beraksi layaknya
pakar internis. Sistem ini dapat digunakan sebagai media konsultasi.
8.
Daftar Pustaka
1)
Fathansyah. 2002. Basis Data Cetakan Keempat.Bandung:Penerbit Informatika.
2)
Gunawan. 2000. Kuliah Artificial Intelligence Pengantar ke Expert System.
Surabaya.Hartati, Sri & Iswantai,
3)
Sari. 2008. Sistem Pakar dan Pengembangannya. Yogyakarta : Graha Ilmu.
4)
http://adjie501ers.wordpress.com/2011/04/30/daftar-10-penyakit-palingmematikan
(penulis : Adjie , diakses pada tanggal
06/05/2011 09:05)
5)
http://blogdokter.net/ (penulis : dr. I Made Cock Wirawan, S.Ked. , diakses pada
tanggal 06/05/2011 21:30)
6)
http://karolindip.blogspot.com/2010/02 / pemerintah-dan -kk i-harus-membukamata.html diakses pada tanggal 06/05/2011 09:05
7)
http://majalahkesehatan.com/penyebab-gejala-dan-penanganan-sirosis-hati/
(penulis : dr.Salma, diakses pada tanggal 05/06/2011 22:25)
8)http://www.mediaindonesia.com/read/2011/06/09/232506/293/14/IndonesiaKekurangan-Dokter-Spesialis-Penyakit-Dalam
(Penulis : Media Indonesia, diakses pada tanggal 08/11/2011)
9)
http://turunberatbadan.com/1203/penyebab-hipertensi/ (penulis : Yusri,
diakses pada tanggal 05/06/2011 22:38)
10)
http://www.infopenyakit.com/ (penulis :
Khomsah, diakses pada tanggal 05/06/2011 21:30)
11)
Kusrini. 2006. Sistem Pakar Teori dan Aplikasi. Yogyakarta : Andi Offset.
12)
Kusumadewi, Sri. 2003. Artificial Intelligence (Teknik & Aplikasi).
Yogyakarta : Graha Ilmu.
13)
Mutaqien, Kholiq A,D. 2011. Sistem Pakar Untuk Mendiagnosa Penyakit Dalam Dengan Obat Herbal Pada Klinik Sidi Aritjahja (Skripsi S-1). Yogyakarta :
Unersitas Ahmad Dahlan.
14)
Priyono, Agus. 2011. Sistem Pakar Untuk Mendiagnosa Kerusakan Mesin Lokomotif Kereta Api Dengan Menggunakan Metode
Demspter-Shafer (Skripsi-S1). Yogyakarta : Universitas Ahmad Dahlan
Review
jurnal: http://journal.uad.ac.id/index.php/JSTIF/article/view/2499