Senin, 24 Desember 2018

Review Jurnal

IMPLEMENTASI SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT DALAM PADA MANUSIA MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER 

Jurnal Sarjana Teknik Informatika Volume 1 Nomor 1, Juni 2013 e-ISSN: 2338-5197 

1. Latar Belakang
   Pentingnya kinerja organ tubuh yang ada di dalam tubuh manusia membuat manusia harus dapat menjaga kesehatan agar organ tubuh tetap bekerja dengan baik.  Jika satu organ tubuh terserang penyakit maka timbulnya penyakit ini akan menyebabkan gejala awal bagi penyakit serius lainnya. Adanya kerusakan pada organ vital  dalam tubuh yang menyebabkan suatu penyakit di dunia medis  tergolong dalam Penyakit Dalam. Dalam ilmu kedokteran Penyakit Dalam masih dapat dispesifikasikan lagi menjadi beberapa jenis sesuai organ tubuh yang berkaitan, seperti penyakit jantung yang terdiri dari penyakit jantung koroner, serangan jantung, hipertensi dan gagal jantung.
   Sistem pakar dapat diartikan sebagai sistem yang mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan oleh pakar, sehingga sistem pakar dapat menjadi asisten dari seorang pakar. Aplikasi yang dapat membantu mendiagnosa suatu penyakit berbasis pengetahuan biasa disebut kecerdasan buatan (Artificial Intelligence).  Perhitungan ketidakpastian diperlukan dalam sistem pakar untuk dapat meyakinkan pasien (user) dalam hasil diagnosa yang dihasilkan sehingga sistem pakar yang dibuat benar-benar seperti layaknya diagnosa seorang pakar atau dokter.
  Perhitungan ketidakpastian dalam sistem pakar dapat dilakukan dengan beberapa metode ketidakpastian. Salah satunya adalah dengan menggunakan metode Dempster Shafer. Metode ini dapat digunakan untuk mencari persentase kemungkinan penyakit yang diderita pasien (user) dengan mendiagnosa gejala yang dirasakan. Diharapkan dengan penggunaan metode ini dapat meminimalisirkan ketidakpastian sehingga dapat menghasilkan diagnosa yang valid.

2. Tujuan
   Tujuan penulis membuat sistem pakar ini adalah untuk dapat menangani faktor ketidakpastian dalam mendiagnosa penyakit dalam pada manusia menggunakan metode dempster shafer.

3. Metode
a. Studi pustaka, yaitu dengan mempelajari definisi
b. Wawancara dengan dokter ahli penyakit dalam untuk mendapatkan data penyakit dalam dan gejala-gejalanya serta teknik inferensi untuk memperoleh kesimpulan

4. Pembahasan
   Analisi kebutuhan user:
   1) Pasien membutuhkan adanya media konsultasi sebagai pemberi informasi tentang Penyakit Dalam, serta hasil diagnosa yang menyimpulkan penyakit yang diderita pasien, setelah pasien menginputkan gejala yang dirasakan. 
     2) Pakar membutuhkan media sebagai penyampaian informasi mengenai basis pengetahuan yang dimiliki seorang pakar agar informasi dapat disampaikan ke pasien atau user. 
   
   Analisi kebutuhan sistem:
    1) Input -> Data yang perlu di input kan dalam rancangan sistem ini adalah data penyakit, data gejala , data penyebab dan data solusi. 
     2) Output -> 
a. Hasil diagnosa yang berupa penyakit dari gejala-gejala yang telah dipilih oleh user.
b. Menampilkan nilai persentase berdasarkan perhitungan metode Dempster Shafer.
c. Memberikan solusi berdasarkan penyakit yang terdeteksi. 
     3) Proses -> Data yang akan diproses menjadi sebuah diagnosa bermula dari user saat memilih gejala yang dirasakan. Dari gejala yg dipilih sistem akan memprosesnya dengan pelacakan forward chaining untuk menelusuri yang didiagnosa dengan adanya nilai probabilitas sistem akan melakukan pencarian untuk menemukan penyakit yang diderita pasien dengan Dempster Shafer. Hasil proses berupa diagnosa nama penyakit yang kemungkinan diderita pasien (user) dengan nilai persentase nilai kepastian beserta dengan penyebab dan solusi dari penyakit yang terdeteksi tersebut. 

   Rekayasa pengetahuan merupakan suatu proses untuk mengumpulkan data-data pengetahuan terhadap kasus suatu Penyakit Dalam dengan menggunakan metode Dempster Shafer. Data pengetahuan didapat dari  beberpa cara antara lain ; pengetahuan dari seorang pakar dalam hal ini pakar internis adalah dr Niarna Lusi Sp.PD, wawancara, buku dan literatur lainnya. 

Pemodelan proses
   Diagram konteks menunjukkan satu proses saja yang mewakili dari seluruh proses, diagram konteks juga menggambarkan hubungan input dan ouput antara sistem dan kesatuan luar. 

Pemodelan data
   Model data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Entity Relationship Diagram (ERD), sarana untuk menggambarkan hubungan antar data di dalam sistem. Dimaksudkan untuk komponen-komponen himpunan suatu entitas dan himpunan relasi yang menggambarkan fakta yang digunakan sebagai kebutuhan pembuatan sistem, seperti pada Gambar 21 [15] berikut :


Implementasi
1)     Menu utama

2)     Menu konsultasi

3)     Hasil perhitungan

4)     Hasil konsultasi

5. Kelebihan jurnal
          Jurnal ini terlihat rapi dan juga lengkap sehingga memudahkan kita untuk membaca dan memahaminya.

6. Saran
          Lebih dijelaskan lagi metode dempster shafer agar lebih mudah dibaca dan dilakukan.

7. Kesimpulan
          Dari penelitian dihasilkan sebuah perangkat lunak baru yang mampu mendiagnosa penyakit dalam berdasarkan gejala yang dimasukkan dan dapat memberikan informasi tentang penyakit yang terdiagnosa. Perangkat lunak yang dihasilkan mampu mendiagnosa penyakit dalam dengan perhitungan probabilitasnya menggunakan metode Dempster Shafer, dengan menggunakan bahasa pemograman Visual Basic 6.0 yang dapat beraksi layaknya pakar internis. Sistem ini dapat digunakan sebagai media konsultasi.

8. Daftar Pustaka
1) Fathansyah. 2002. Basis Data Cetakan Keempat.Bandung:Penerbit Informatika.
2) Gunawan. 2000. Kuliah Artificial Intelligence Pengantar ke Expert System. Surabaya.Hartati, Sri & Iswantai,
3) Sari. 2008. Sistem Pakar dan Pengembangannya. Yogyakarta : Graha Ilmu.
4) http://adjie501ers.wordpress.com/2011/04/30/daftar-10-penyakit-palingmematikan (penulis : Adjie , diakses  pada tanggal 06/05/2011 09:05)
5) http://blogdokter.net/ (penulis : dr. I Made Cock Wirawan, S.Ked. , diakses pada tanggal 06/05/2011 21:30)
6) http://karolindip.blogspot.com/2010/02 / pemerintah-dan -kk i-harus-membukamata.html  diakses pada tanggal  06/05/2011 09:05
7) http://majalahkesehatan.com/penyebab-gejala-dan-penanganan-sirosis-hati/ (penulis : dr.Salma, diakses  pada tanggal  05/06/2011 22:25)
8)http://www.mediaindonesia.com/read/2011/06/09/232506/293/14/IndonesiaKekurangan-Dokter-Spesialis-Penyakit-Dalam (Penulis : Media Indonesia, diakses pada tanggal  08/11/2011)
9) http://turunberatbadan.com/1203/penyebab-hipertensi/ (penulis : Yusri, diakses  pada tanggal  05/06/2011 22:38)
10) http://www.infopenyakit.com/   (penulis : Khomsah, diakses pada tanggal 05/06/2011 21:30)
11) Kusrini. 2006. Sistem Pakar Teori dan Aplikasi. Yogyakarta : Andi Offset.
12) Kusumadewi, Sri. 2003. Artificial Intelligence (Teknik & Aplikasi). Yogyakarta : Graha Ilmu.
13) Mutaqien, Kholiq A,D. 2011. Sistem Pakar Untuk Mendiagnosa Penyakit Dalam  Dengan Obat Herbal Pada Klinik  Sidi Aritjahja (Skripsi S-1). Yogyakarta : Unersitas Ahmad Dahlan.
14) Priyono, Agus. 2011. Sistem Pakar Untuk Mendiagnosa Kerusakan Mesin Lokomotif  Kereta Api Dengan Menggunakan Metode Demspter-Shafer (Skripsi-S1). Yogyakarta : Universitas Ahmad Dahlan

Review jurnal: http://journal.uad.ac.id/index.php/JSTIF/article/view/2499