1. Defining, creating, redefining, retiring data (dengan wawancara, observasi)
2. Membuat database tersedia untuk semua user
3. Menginformasikan dan melayani user
4. Memelihara integritas data
5. Monitoring operations
Rabu, 23 Oktober 2019
KENDALI ATAU KONTROL AUDIT SISTEM INFORMASI
1.1 Kendali Internal
Proses yang dipengaruhi oleh sumber daya manusia dan sistem teknologi informasi yang dirancang untuk membantu organisasi mencapai satu tujuan tertentu atau suatu cara untuk mengarahkan, mengawasi, dan mengukur sumber daya suatu organisasi.
1.2 Ruang Lingkup Kendali Internal
Menilai keefektifan sistem pengendalian internal, pengevaluasian terhadap kelengkapan dan keefektifan sistem pengendalian internal yang dimiliki organisasi, serta kualitas pelaksanaan tanggungjawab yang diberikan.
1.3 Sistem Kendali Internal
Suatu sistem atau sosial yang dilakukan perusahaan yang terdiri dari struktur organisasi, metode, dan ukuran-ukuran untuk menjaga dan mengarahkan jalan perusahaan agar bergerak sesuai dengan tujuan dan program perusahaan dan mendorong efisiensi serta dipatuhinya kebijakan manajemen.
2.1 Control Objectives
Efektifitas proses departemen dalam mendukung desain dan persetujuan kerangka pengendalian program berbasis risiko dan mengatur dan mendukung pengumpulan dan penggunaan laporan penerima.
2.2 Control Risks
Risiko pengendalian adalah salah satu material yang tidak dapat dicegah ataupun dideteksi secara tepat paada waktunya oleh berbagai kebijakan dan prosedur struktur pengendalian internal perusahaan.
3.1 Management Control Framework
Mengumpulkan dan menggunakan infomasi unuk mengevaluasi kenerja berbagai sumber dya organisasi secara keseluruhan.
3.2 Application Control Framework
Sistem pengendalian internal komputer yang berkaitan dengan pekerjaan kegiatan tertentu yang telah ditentukan. Berkaitan dengan ruang lingkup proses bisnis individu atau sistem aplikasi.
4.1 Corporate IT Governance
Kumpulan kebijakan, proses atau aktifitas dan prosedur untuk mendukung pengoperasian IT agar hasilnya sejalan dengan strategi bisnis.
KONSEP DASAR KONTROL, STANDAR DAN PANDUAN AUDIT SISTEM INFROMASI
1. Konsep Dasar Kontrol dan Audit Sistem Informasi
2. Standar dan Panduan Audit Sistem Informasi
Untuk mengetahui apakah
pengelolaan sistem dan teknologi informasi telah mencapai tujuan stategisnya,
seperti meningkatkan perlindungan terhadap aset-aset (Asset Saveguard), menjaga
integritas data (Data Integrity), meningkatkan efektifitas sistem (Effectivity),
dan meningkatkan efisinsi system (Efficiency).
2. Standar dan Panduan Audit Sistem Informasi
Standar Audit SI tidak lepas dari standar
professional seorang auditor SI, yaitu ukuran mutu pelaksanaan kegiatan profesi
yang menjadi pedoman bagi para anggota profesi dalam menjalankan tanggung jawab
profesinya.
PERBANDINGAN KELEBIHAN DAN KEKURANGAN STANDAR AUDIT SI
Audit
Sistem Informasi
|
Kelebihan
|
Kekurangan
|
COBIT
|
|
|
ITIL (Information Technology Infrastructure
Library)
|
|
|
ISO/IEC 38500
|
|
|
LEMBAGA - LEMBAGA AUDIT SISTEM INFORMASI
1. Ikatan Audit Sistem Informasi Indonesia (IASII)
2. Lembaga Pengembangan Auditor Internal (LPAI)
Lembaga ini berdiri
pada 20 Mei 2014. Dibentuk oleh beberapa praktisi dari berbagai universitas dan
organisasi lainnya dibidang sistem informasi. Lembaga ini memiliki tujuan yaitu
untuk menghindari penyimpangan dalam penggunaan sistem informasi yang semakin
pesat di Indonesia.
2. Lembaga Pengembangan Auditor Internal (LPAI)
Merupakan lembaga yang
concern terhadap pengembangan SDM bidang audit internal. Sebagai salah satu
divisi training dari Proesdeem Indonesia lembaga konsultan manajemen yang sejak
1995 memfokuskan kegiatannya pada pelatihan manajemen. LPÄI menyelenggarakan
pelatihan internal audit dan fraud audit secara lengkap,
terprogram-berkesinambungan, serta kurikulum berkualitas. Pelatihan yang
diselenggarakan oleh LPAI senantiasa dievaluasi dan diupdate mengacu pada
perkembangan pengetahuan dan praktek bisnis paling mutakhir, dimana
benchmarknya adalah lembaga-lembaga internal audit dan fraud audit yang sudah
dikenal baik reputasinya di dunia.
3. Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI)
BPK RI didirikan tahun
1946 yang bertugas untuk melakukan audit yang berkaitan dengan pengelolaan
keuangan negara dan tanggung jawab yang dilakukan oleh pemerintah pusat,
pemerintah daerah, lembaga negara lain seperti Bank Indonesia, BUMN, BUMD,
Dewan Pelayanan Publik, dan lembaga lain yang mengelola keuangan negara. BPK RI
menyerahkan hasil audit kepada DPR, DPD, dan DPRD sesua dengan kewnangan
masing-masing.
STANDAR DAN PANDUAN UNTUK AUDIT SISTEM INFORMASI
1. ISACA
ISACA adalah suatu organisasi profesi internasional di bidang
tata kelola teknologi informasi yang didirikan di Amerika Serikat pada tahun
1967. Awalnya dikenal dengan nama lengkap Information Systems Audit and Control
Association, saat ini ISACA hanya menggunakan akronimnya untuk merefleksikan
cakupan luasnya di bidang tata kelola teknologi informasi. ISACA telah memiliki
kurang lebih 70.000 anggota yang tersebar di 140 negara. Anggota ISACA terdiri
dari antara lain auditor sistem informasi, konsultan, pengajar, profesional
keamanan sistem informasi, pembuat perundangan, CIO, serta auditor internal.
Jaringan ISACA terdiri dari sekitar 170 cabang yang berada di lebih dari 60
negara, termasuk di Indonesia.
2. IIA COSO
Committee
of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission,
atau disingkat COSO, adalah suatu inisiatif dari sektor swasta yang dibentuk
pada tahun 1985. Tujuan utamanya adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor
yang menyebabkan penggelapan laporan keuangan dan membuat rekomendasi untuk
mengurangi kejadian tersebut. COSO telah menyusun suatu definisi umum untuk
pengendalian, standar, dan kriteria internal yang dapat digunakan perusahaan
untuk menilai sistem pengendalian mereka. COSO disponsori dan didanai oleh 5
asosiasi dan lembaga akuntansi profesional: American Institute of
Certified Public Accountants (AICPA), American Accounting
Association (AAA), Financial Executives Institute (FEI), The
Institute of Internal Auditors (IIA) dan The Institute of
Management Accountants (IMA).
3. ISO 1799
ISO / IEC 17799: 2005
menetapkan pedoman dan prinsip umum untuk memulai, menerapkan, memelihara, dan
memperbaiki manajemen keamanan informasi dalam sebuah organisasi. Tujuan yang
diuraikan memberikan panduan umum mengenai tujuan umum manajemen keamanan
informasi yang diterima secara umum. ISO / IEC 17799: 2005 berisi praktik
terbaik pengendalian dan pengendalian pengendalian di bidang pengelolaan
keamanan informasi berikut:
- pengorganisasian keamanan informasi.
- manajemen aset.
- keamanan sumber daya manusia.
- keamanan fisik dan lingkungan.
- komunikasi dan manajemen operasi.
ANALISIS RISIKO
Analisis risiko adalah sebuah teknik untuk
mengidentifikasi dan menilai faktor-faktor yang dapat membahayakan keberhasilan
sebuah bisnis, program, proyek, atau individu untuk mencapai tujuan. Teknik ini
juga membantu menentukan tindakan pencegahan untuk mengurangi kemungkinan
faktor itu terjadi dan mengidentifikasi tindakan yang berhasil menangani
kendala-kendala yang berkembang.
Analisis risiko merupakan bagian dari
manajemen risiko, yang terdiri dari langkah-langkah sebagai berikut:
- Identifikasi kemungkinan kondisi, peristiwa, atau situasi negatif eksternal dan internal.
- Penentuan hubungan sebab-akibat antara peluang kejadian, skalanya, dan kemungkinan dampaknya.
- Evaluasi berbagai dampak di bawah asumsi dan probabilitas yang berbeda.
- Penerapan teknik kualitatif dan kuantitatif untuk mengurangi ketidakpastian dari dampak dan biaya, kewajiban, atau kerugian.
JENIS - JENIS AUDIT
1. Audit internal
5. Audit keuangan
Mempunyai tugas membantu
manajemen puncak (top management) dalam mengawasi
asset (saveguard of asset) dan mengawasi kegiatan
operasional perusahaan sehari-hari. bekerja untuk perusahaan yang mereka audit,
oleh karena itu tugas auditor intern adalah mengaudit manajemen perusahaan
termasuk compliance audit.
2. Audit sistem informasi
Yaitu pemeriksaan yang
dilakukan Kantor Akuntan Publik (KAP) terhadap perusahaan yang melakukan proses
data akuntansi, umumnya menggunakan system Elektronik Data
Processing (EDP). Auditor harus memperhatikan hal-hal berikut :
- Perlengkapan keamanan melindungi perlengkapan computer baik program, komunikasi, atau data dari akses yang tidak sah, modifikasi bahkan penghancuran.
- Pengembangan program yang dilakukan atas otorisasi khusus dan umum dari pihak manajemen perusahaan.
- Pemrosesan transaksi, file, laporan dan catatan computer dengan akurat dan lengkap.
- Data file laporan yang tersimpan di computer sangat dijaga kerahasiaanya.
3. Audit kecurangan
Audit kecurangan adalah berbagai prosedur yang
dilakukan untuk memeriksa apakah suatu laporan keuangan perusahaan terindikasi
telah terjadi suatu bentuk kecurangan yang dilakukan secara sengaja oleh
pihak-pihak tertentu sehingga menimbulkan salah saji sehingga bisa menipu para
pengguna laporan keuangan.
4. Audit eksternal
Bekerja
untuk lembaga / kantor akuntan publik (pihak ke-3) yang statusnya diluar
struktur perusahaan yang mereka audit dan bekerja secara independent dan
objektif. Umumnya auditor ekstern menghasilkan
laporan financial audit.
Audit keuangan merupakan penilaian atas suatu perusahaan atau badan hukum lainnya
(termasuk pemerintah)
sehingga dapat dihasilkan pendapat yang independen tentang laporan keuangan yang
relevan, akurat, lengkap, dan disajikan secara wajar. Audit keuangan biasanya
dilakukan oleh firma-firma akuntan karena
pengetahuannya akan laporan keuangan.
Langganan:
Postingan (Atom)